Senin, 16 Februari 2015

PARAPAT Trip



PARAPAT Trip

Halloooo Bagpacker….!!! Posisinya dah pada dimana aja niii..??? hehe :-D Sebenarnya bingung mau mulai dari mana, karna ini pertama kalinya saya nulis perjalanan saya di blog. Jadi, jelek bagusnya harap maklum yoooo…
Nahh,, karna perjalanan ini berada di daerah Sumatera Utara, saya akan berbahasa Indonesia dengan logat anak medan lah yaaaa..
Untuk abang-abang,, kakak-kakak dan adek-adek begpacker, perjalanan tiga sekawan ke daerah parapat ini kita mulai dari medan. Dari stasiun bus parapat yang ada di amplas, isi kantong keluar lah sebesar Rp 50.000,- untuk tiket dari amplas langsung menuju parapat.
Nii kita sempat narsis di Bus :-D,, jangan lupa kamera dan tongsis (kalo ada) untuk mengabadikan moment perjalanan kalian. Dari medan sekitar 5 jam perjalanan menuju parapat, jadi usahakan untuk tidak berangkat terlalu sore, biar kawan-kawan sempat cari hotel atau penginapan lain sesampainya disana. Ada banyak pilihan penginapan di daerah parapat, dari yang termurah sampe yang termahal. Tapi karna kita bicara bagpacker yang modal dengkul, kita bisa begadang di depan sebuah swalayan 24 jam yang sudah tersebar dimana-mana (ind****et). Kalo kawan-kawan gak bisa begadang bisa numpang ke rumah warga atau cari penginapan yang murah (ada kamar Rp 100.000an/malam). Oleh karena kita cuma modal nekad, jadi kita putuskan untuk menginap di rumah salah satu keluarga teman kita nii.
Malam pertama kita (berasa pengantin aja ni pake malam pertama hehehe…) di parapat gak terlalu banyak kegiatan, karna kita sadar kalo kita lagi nebeng ni di rumah orang tua. Kita cuma nongkrong bentar di kedai, sekalian nanya informasi destinasi wisata di daerah sana, sekalian lah tepe-tepe alias tebar-tebar pesona sama masyarakat sekitar sabagai interaksi kita juga sebagai makhluk sosial :-D
Paginya kita putuskan untuk bangun pagi-pagi buta, mau liat aktivitas masyarakat sana. Dengan muka baru bangun dan pakaian seadanya, ada  anak SD yang mau berangkat sekolah sempat menyapa 2 orang cewek ini pake, “pagi kakak cantik!!!”, jadi gak mau kehilangan moment itu, kita ajak lah si adek-adek  itu foto bareng ( ikutan tren groufie). Selain itu kita sempat kasi semangat juga ke mereka supaya rajin sekolah dan belajar. :-D
Nahh,  untuk meninggalkan kesan yang baik terhadap orang yang kita tebengi, kita sempatkan bantu-bantu  mereka sebelum meninggalkan rumahnya. Dari ikut metik buah kakao sampe menjemur biji kakaonya. Memang kita punya tujuan liburan, tapi diisi dengan pengalaman baru dikit pasti lebih seru kan!? :-D






Destinasi pertama, kita putuskan untuk berangkat ke Balige, sekitar 60 s/d 90 menit dari Parapat dengan ongkos sekitar Rp 30.000/orang. Sesampainya di Balige, kita langsung ke Museum TB. Silalahi, dengan harga tiket masuk sekitar Rp 10.000/orang. Kebetulan pas kita di Balige, ada Vino G Bastian dan Marsya Timothi yang lagi syuting untuk Film Toba Dreams. Tapi kita gak sempat ketemu, karna mereka syuting di perkampungan yg agak jauh dari Museum TB. Silalahi. Jadi kita have fun sambil belajar aja di Museum TB. Silalahi. Niii kita punya beberapa foto amatiran selama di museum.

Sebenarnya masi banyak foto yang latar belakangnya keren-keren (bukan orangnya Hehehe…) dan saya sengaja gak kasi banyak penjelasan, supaya kalian semua penasaran ada apa aja disana. Intinya, tempatnya keren sadissss….!!!
Selain TB. Silalahi, masih ada Kolam Renang TB. Silalahi, Museum Batak Modern dan Makam Raja Sisingamangaraja yang berada di daerah yang sama. Kita bisa habiskan seharian untuk wisata edukasi dan sejarah di daerah Balige. Tapi jangan khawatir, karena di sekitar Museum TB.Silalahi udah disiapkan fasilitas-fasilitas yang buat kita nyaman.
Sorenya kita sempatkan untuk nongkrong sambil ngopi  di tepi danau. Dan malamnya, kita putuskan untuk begadang di depan sebuah swalayan yang buka 24 jam. Tenang…!!! Asal kita gak buat rebut dan gak ganggu kenyamanan orang lain, tempat ini masih aman dan jauh dari aksi kriminalitas. Oia, pas kita singgah ke swalayan itu, kita sempat ketemu sama seorang aktor FTV, saya gak tau siapa namanya, tapi teman-teman saya sempat minta foto bareng ni sama dia. Kita gak tau juga dia ada kaitannya sama Toba Dreams atau ada projek apa di Balige.
Kalo udah ngumpul dengan sahabat, ada aja cerita yang bisa dijadikan bahan untuk menghabiskan malam. Paginya, mata mulai minta tidur nii, jadi kita cari-cari tepi danau yang bisa dijadikan tempat untuk tidur sejenak dengan beralaskan rumput diatas pasir dan beratapkan langit pagi, yang penting bawa jaket tebal dan sehelai sarung buat bantu kalian semua dari dinginnya udara Balige. Gak mau berlama-lama, istirahatnya pun cuma sekitar 3 – 4 jam aja, karena tujuan kita kesana kan mau berwisata bukan buat tidur. Kita juga sempat mandi di danau, sebelum melanjutkan perjalanan kita. Karena kita bangunnya udah agak siangan, kita putuskan untuk jalan-jalan aja di sekitar Kota Balige, sambil icip-icip jajanan disana. Mulai agak sore, kita balek ni Parapat.
Gitu sampe Parapat, hari udah mulai malam, jadi kita cari hotel yang murah untuk kita menginap, karna teman-teman dah gak sanggup lagi begadang sampe pagi. Setelah booking kamar, kita sempatkan buat keliling-keliling dan nongkrong bentar di Parapat sebelum nantinya kembali ke kamar hotel untuk istirahat.
Udah pagi lagi niii,, kita cepat-cepat berkemas buat lanjut lagi perjalanan kita, pagi-pagi sekali kita menyebrang ni dari Parapat ke Tomok. Sekitar 15 – 20 menit menyebrang dengan kapal bus (kapal yang menyerupai bus) dan ongkos hanya Rp 10.000/orang, akhirnya kita sampai di Tomok.
 Sesampainya di tomok kita langsung disambut dengan Toko Souvenir yang berjejer hingga ke jalan besar. Selain wisata belanjanya yang terkenal dari Tomok, kita juga bisa nambah pengalaman kita dengan Manortor (Tarian Khas Batak alias Tor-tor Batak) sama Patung Sigale-gale yang berada gak jauh dari Dermaga Tomok.
Di tomok juga ada tempat rental sepeda motor, kita bisa rental sepeda motor, supaya lebih leluasa lagi menyusuri Tomok dan sekitarnya. Harga rental sepeda motornya sekitar Rp 35.000/jam dan Rp 150.000/hari. Kalo kalian pintar tawar-menawar, mungkin bisa dapat kurang dari harga itu.
Ada banyak destinasi wisata di daerah sana, dari Air Terjun Cinta, Tuktuk, White Beach, Hot Spring Pangururan, dan masi banyak lagi. Tapi karna waktu kita gak banyak, kita cuma sempat singgah ke Tuk-tuk dan White Beach. Nii… kita juga sempat ambil beberapa foto amatirannya.
Maaf yaa…!!! Karna foto-fotonya terlalu bagus. Kita kurang berbakat di bagian photografinya. Tapi kalo kalian jago photografi, tempat ini gak habis-habisnya buat jadi objek foto kalian…
Kita betul-betul menikmati perjalanan ini, tapi selalu kurang puas karna keterbatasan waktu yang kita punya, jadi gak sempat ekplore banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi disana. Sisanya kita serahkan ke kalian semua untuk mengeksplore lebih banyak lagi atau kalau masi ada kesempatan lain kita gak akan pernah bosan untuk berkunjung kesana.
Nah,,, kalau dihitung-dihitung dari awal perjalanan ini sampai selesai, memakan waktu sekitar 4 hari 3 malam, dan biaya yang kita keluarkan per orangnya sekitar Rp 500.000,-
Tuhh,, dengan Rp 500.000 –an aja kita udah bisa dapat banyak pengalaman dan pelajaran baru, berharga dan mudah didapatkan. Kenapa enggak kita isi hidup kita dengan hal-hal yang posotif dan gak sia-sia seperti penggunaan obat-obatan terlarang.  Mumpung Masi Muda.
Salam Anak Muda untuk Kalian Semua…!!!!!

Kurang-lebihnya harap maklum yaaa..!!! Saya terima kritik dan saran semua disini…
thank you for reading..!!!